Jumat, 18 September 2015

Aku dan susu coklat

Hari ini hari rabu tanggal berapa ya haha aku lupa tapi aku ingat hari ini masih di tahun 2015..

tepat 7.30 aku terbangun dr tidur lelapku. Lebih pagi dr hari biasanya haha maklum aku ini sarjana baru, atau sebenarnya pengangguran baru haha jadi aku tidur dan bangun sesuai dengan hasratku sendiri.

Seperti rutinitas biasanya, aku bangun membersihkan tempat tidurku, lalu membuka laci persediaan makanan, mengambil sekotak susu coklat dan merubahnya menjadi susu coklat dingin kesukaan ku.

Setiap pagi aku meminum ini, si susu coklat dingin.. meminumnya dipagi hari seperti memberi harapan bagi ku, harapan yang merubah hari ku tak hanya manis tapi juga bermanfaat.

Setelah membuat susu dingin aku duduk di bangku panjang berbahan besi, berwarna merah, berkapasitas 3 orang.
Kusandarkan tubuhku ketembok dan memanjangkan kedua kaki ku, lalu aku melamun sambil meneguk segelas penuh si susu coklat ku. Biasanya hal ini ku lakukan di malam hari, entah kenapa malam terasa lebih nyaman dibandingkan siang.. apa karna siang hanya punya matahari, dan malam punya bulan dan bintang ? Haha entah lah tapi melamun dimalam hari lebih menyenangkan.

Entah mengapa pagi ini hasrat melamunku sangat tinggi, Mungkin karna matahari pagi ini sangat cerah, seperti membangunkan ku dari rutinitas yang membosankan, dari rasa malas yg berkepanjangan dan dari zona nyaman yang menyesatkan.. haha

Entah apa yg terjadi pagi ini, tapi dalam lamunan ku, aku berfikir apa ya yang harusnya ku lakukan saat ini, berhari-hari tanpa kegiatan yang bermanfaat. Aku ini si muda yang harusnya berkarya.. haha dalam tawa kecil ku  aku tersadar bahwa "diam tak pernah membawa kita kemana-kemana".

Lalu apa yang harus aku lakukan ? Tanya ku pada diriku sendiri, Melakukan yang aku suka atau yang mereka suka ? Melakukan yang hal yang menyenangkan atau yang mereka harapkan ? Melakukan yang membuatku bahagia atau sejahtera ?
Pertanyan-pertanyan ini memenuhi isi kepalaku, seakan menghentikan sistem kerja otakku dan memutuskan syaraf2 kecil di dalam kepalaku.

Pertanyan-pertanyan ini seperti menghentikan langkah ku. Harusnya  aku lakukan saja apa yang ingin ku lakukan, kenapa harus takut pada pertanyaan yang ku buat sendiri ? Haha bodoh.

Jadi lebih baik mana ? " memulai namun gagal, atau diam lalu menyesal ?"
Tenggelam dalam lamunan ku, membuatku tak sadar bahwa si susu coklat dingin ku sudah pada tetes terakhir haha aku beranjak dan memudarkan lamunan pagi ku yang cukup bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar