Kamis, 26 Mei 2016

JEMPOL

Gw pegawai freelance di sebuah multinasional company yang bergerak dibidang advertising, kantor gw sekitar 24 km dari rumah gw yang emang jauh dari mana-mana. setiap harinya gw bangun jam 7 pagi siap-siap berangkat kerja, setelah semua penampilan udah oke gw langsung dianter naik motor scoppy biru yang cicilannya baru aja lunas. setiap pagi gw dianter sama kakak gw yang sembari mengantar anaknya sekolah, tapi kakak gw enggak nganterin gw sampai kantor, gw cuma di anter sampai tol jatibening. gw dituruinin di pinggir tol ?? iyaa gw turun di pinggir tol haha

Jatibening itu halte bayangan yang udah ada sejak tahun 90-an kayaknya. Sempet beberapa kali mau di gusur tapi enggak pernah berhasil karena orang-orang yang tinggal di daerah pondok gede dan sekitarnya sangat bergantung sama halte bayangan tersebut. mungkin karena halte pinang ranti jaraknnya lebih jauh daripada tol jatibening jadi orang-orang sekitar mati-matian mempertahankan halte bayangan yang mungkin umurnya lebih tua dari gw.

Bukan cuma orang-orang sekitar pondok gede yang bergantung sama tol jatibening, tapi juga puluhan tukang ojek yang  udah  bertahun-tahun bergantung nasib di tol jatibeing dengan mangkal disitu.Tol jatibening menjadi salah satu tempat paling strategis untuk para tukang ojek karena angkot ke jatibening cuma beroperasi sampai jam 8 malem, dan kalau naik angkot pasti lebih lama karena tol jatibening jalur keluar masuknya mobil jadi udah pasti macet banget, ini juga yang menjadi alasan jatibening menjadi lahan yang sangat strategis untuk para tukang ojek.


Sekitar 20 tahun para tukang ojek ini enggak punya competitor, paling competitornya cuma suami yang sayang istri, cowok yang sayang pacar, kakak yang sayang adik dan anak yang sayang orang tua yang selalu rajin antar jemput ke tol jatibening. karena enggak punya competitor si para tukang ojek ini jadi market leader yang suka seenaknya menentukan harga. enggak liat jarak kilometernya pokoknya 20 ribu, 30 ribu, 40 ribu. seenaknya mereka aja nyebut harganya, mungkin kalau moodnya jelek harganya mahal kalo lagi bagus moodnya jadi murah.. pokoknya harga di tentukan bukan oleh undang-undang tranportasi umum tapi oleh keinginan si abang ojek aja.

Diawal 2015 akhirnya muncul lah competitor si tukang ojek yaitu Ojek online yang berbasis aplikasi. Ojek online jadi pilihan masyarakat sekitar pondok gede yang mau ke tol jatibening. kenapa ? karena harga yang ditawarkan Ojek online itu sesuai dengan kilometer yang ditempuh, jadi si konsumen merasa worth it untuk pakai jasa Ojek online karena dianggap lebih murah dan si konsumen bisa mengestimasi biaya perjalanannya.

Dengan semakin maraknya ojek online, otomatis mempengaruhi pendapatan si tukang ojek tol jatibening, enggak sedikit para tukang ojek jatibening beralih profesi jadi driver ojek online karena dianggap pendapatannya lebih menggiurkan daripada ojek pangkalan tol jatibening. Tapi, enggak sedikit juga tukang ojek yang bertahan mangkal di tol jatibening.

Setiap malem gw suka liat beberapa orang yang rela jalan sedikit dan order ojek online karena kalau order di deket ojek pangkalan tol jatibening pasti bakalan chaos. Melihat kejadian itu gw rasa para tukang ojek pangkalan ini harus ikut berinovasi juga mengikuti jaman, mungkin mereka juga harus ikut bikin Aplikasi berbasis online. mungkin nama yang cocok itu "JEMPOL" (JEMputan Pinggir Tol).

Gimana mekanisme nya? abang gojek yang bertahan di pangkalan ojek tol jatibening kan pasti karena mereka males muter-muter cari orderan dan mending mangkal ajaa ntar yang order yang datengin mereka.
mekanimenya yaa kita bikin sama, abang ojek tetep mangkal terus calon konsumennya datengin abang ojeknya, order di appsnya dan scan QR Barcode yang ada di jacket atau motor si abang ojek terus order deh langsung, harga yang di tawarin juga harus sesuai dengan kilometer biar bisa tetap bersaing sama ojek online lainnya.


Thank You
-RF


Kamis, 28 April 2016

Tanya Jakarta


Dear Jakarta,

Tidakkah enggkau lelah?
didatangi oleh puluhan warga dr berbagai kota,

Jakarta, tidakkah engkau jengah?
tanah mu dirusak dan diperdayakan oleh para pengusaha untuk membuat mereka menjadi lebih kaya.

Jakarta tidakkah engkau lelah?
Selalu dijadikan rebutan oleh mereka yang katanya akan menjadikan kau lebih baik?

Jakarta tidakkah engkau lelah?
Kau selalu bangun dipagi buta

Jakarta tidakkah engkau rindu untuk lenggah? Karena itu hanya terjadi di hari raya.

Jakarta tidakkah engkau gundah?
Mendengar keluhan dari setiap kepala yang mengeluh tentang dirimu.

Jakarta tidakkah engkau marah?
Ketika mereka yang merusakmu, mendatangkan bencana..

Jakarta ku harap kau tak pernah lelah, ku harap kau selalu menjadi ibu yang hangat bagi setiap kota, ku harap kau bukan hanya sekedar bagian dr sejarah.

Selasa, 12 Januari 2016

intro

halo, biarkan rahma bercerita, bercerita tentang sebuah kisah, kisah yang tidak romantis, tapi tidak akan membuat anda menangis ataupun meringis, tapi kisah ini akan membuka mata anda jadi lebih realistis, kisah ini paling enak dibaca ditemani dengan kopi yang ditambah susu kental manis dan sambil menyantap tahu petis.

mengutip dari film kegemeran saya, 500 days of summer

"this is not love story, this is story about love"




tunggu kelanjutannya.....

Senin, 30 November 2015

Di Akhir November

Kita memang beda,
Jika Cinta menurutmu hanyalah retorika
dan Sayang hanyalah Aksara tanpa makna.
buat ku Cinta adalah sebuah Rasa,
rasa penuh makna, yang sering kau buat kecewa.

Selasa, 27 Oktober 2015

"Apakah kamu orang China?" - Joe

1.
Hongkong, 2011. Saat itu musim dingin tapi tidak bersalju,  tapi tetap terasa hangat untuk Joe dan Tike…
Pasangan beda negara, beda budaya, beda tradisi, beda tempat lahir, dan juga tanggal lahir ini dipertemukan di Hongkong di kota tersibuk di China. Joe adalah pria kelahiran Gottingen German yang memiliki kulit yang putih, berambut pirang, bermata indah, berhidung mancung, berbadan tegap dan memiliki senyum yang menyenangkan. Sedangkan Tike. Gadis berambut pendek asli Indonesia, lahir tahun 1985 di kota yang menemukan Rendang, tingginya standart orang Indonesia yaitu 165cm, berkulit sawo matang dan manis jika sedang bernyanyi dengan gitar akustiknya.

2.
Pada tahun 2011, Joe sedang dalam proses mewujudkan mimpinya yaitu berkeliling dunia dengan menjadi backpacker. Setelah menyelesaikan sekolahnya Joe memulai untuk merealisasikan impian nya itu dengan modal yang tidak terlalu banyak. Tujuan akhirnya adalah Australia negara yang dulu pernah ia singgahi saat mengikuti program pertukaran pelajar. Di Australia Joe berniat akan meneruskan kuliahnya untuk menjadi Antropolog dan dia menganggap perjalanan ini akan menjadi modal awal untuk mempelajari keragaman sosial budaya di berbagai negara.  Sama halnya dengan Joe, pada tahun 2011 Tike juga sedang dalam proses mewujudkan mimpinya yaitu sebagai musisi termasuk songwriter, penyanyi dan composer. Ditahun itu dia bekerja di sebuah label musik indie di hongkong dan menjadi satu-satunya orang Indonesia di label tersebut.

3.
Juni 2011, saat itu mereka sedang sama- sama duduk di sebuah tempat makan di pinggir jalan tepatnya di temple street night market , Tike makan gorengan-gorengan dengan ditemani gitar akustiknya. Sedangkan Joe makan dimsum dan siomai ditemani dengan tas ransel besarnya. Sambil mengunyah dimsumnya sesekali Joe melirik kearah Tike yang sedang makan gorengan sambil sibuk memegang smartphonenya dengan earphone yang menempel di telinganya. Dengan sedikit nekat dan rasa penasaran yang tinggi akhirnya Joe menegur Tike
“Apakah kamu orang China ?” Tanya Joe dengan sangat hati-hati.
Sorry?” jawab Tike sambil membuka earphonenya, sepertinya Tike tidak mendengar pertanyaan Joe.
Dan Joe mengulang pertanyannya lagi “ Apakah kamu orang China?”. Mungkin Joe heran karena ada orang China yang tidak sipit dan berkulit sawo matang.
“ Hahaha tidak saya orang Indonesia yang bekerja di hongkong, knp? Mata saya tidak sipit yah? Haha “ jawab Tike dengan sangat ramah. Joe pun ikut tertawa.
“Ohh, saya fikir kamu orang China.. lalu kamu berasal dari mana?” Tanya Joe yang bertanya sambil tersenyum manis sekalii (ini sih pengakuan dari Tike haha).
 “Haha bukan, saya asli orang Indonesia, kamu tahu Indonesia? Bali tau Bali ? pasti kamu tahu kalau bali, bali itu di Indonesia.” Jawab tike dengan semangat 45 yang berkobar karena menceritakan Indonesia.
“Ohh yaaa, saya tahu Indonesia, Bali, Papua, Bandung saya tau semuanya haha saya suka negara kamu dia unik, variatif dan budaya nya kental sekali. Saya suka dan akan berkeliling negara kamu suatu saat nanti..” jawab joe dengan nada yang juga bersemangat.
“Yaa itu harus, Indonesia jauh lebih indah dari Hongkong, makanannya lebih enak, orangnya lebih ramah, dan pemandangannya indaaaahhh sekali, bla bla bla bla”  tike mulai menceritakan tentang Indonesia seakan tak ada yang bisa menghentikan dia bercerita kecuali ada meteor yang jatuh di depan meja mereka. Dan joe sangat menikmati situasi itu.

Akhirnya semalam panjang mereka bercerita dari kebudayaan di Indonesia, kebiasaan orang german, kondisi ekonomi di Indonesia, keindahan alam Indonesia, tempat yang harus dikunjungi saat ke German, tujuan ke hongkong, latar, hobby  mereka masing-masing, aliran musik yang mereka suka, band kesukaan dan banyak lagi. Tanpa sadar  waktu sudah menunjukkan jam 02.15.
“wah sudah hampir pagi, benar kata orang kalo hongkong tidak pernah tidur, sudah selarut ini saja masih banyak yang duduk-duduk sambil makan dan minum bir” ucap joe.
“Haha yaa begini lah Hong kong sering membuat kita terjaga sepanjang malam. Baiklah, yuk kita pulang”
Ajak tike sambil bergegas menganggkat gitar akustik kesayangannya pemberian dari sang ayah.
“Okee, tike boleh kamu temani saya selama di Hong kong? Banyak hal yang saya ingin tahu tetang hongkong, Indonesia juga hehe” minta joe sambil tersenyum memohon.
“ Tentang Hong kong atau tentang saya? Haha jawab tike sambil tertawa dengan tawa yang khasnya.
“Yaa keduanya lah haha” jawab joe. Dan mereka berdua tertawa dan melanjutkan percakapannya di sepanjang perjalanan pulang.
“Tike kenapa kamu pilih akustik? Tanya joe.
“Kamu kenapa pilih Antropologi sosial? Tanya tike balik.
“ Yah malah ditanya balik.. hmm kenapa yahh, menyenangkan aja menurut ku bisa bertemu banyak orang yang beragam, mempelajari perbedannya dan bisa lebih menghargai perbedaan tersebut. Menurut saya hidup yang asik itu kalau bisa berbagi dan berguna untuk hidup orang lain apalagi orang banyak” jawab joe dengan sangat serius.
“Hmm menarikk jawabannya”  jawab tike santai.
“Lalu kamu, kenapa akustik?” Tanya joe lagi.
“Haha masih mau tau toh,kenapa yahh, kenapa akustik yah. Enggak ada jawaban yang semenarik jawaban kamu sih. Simple, Cuma karena aku bisa lebih menikmati, merasakan musik yang aku mainkan tanpa harus menggunakan banyak instrument. Rasanya lebih tenang, lebih intim aja antara aku dan musikku.. haha“ jawab tike.
“ Haha standart yah jawabannya? Cuma tentang aku, enggak kayak kamu yang mikirin banyaaak orang haha” jawab tike sambil membuka tangannya lebar-lebar.
“ Haha enggak kok kamu juga keren, kalo mau berguna untuk orang lain, harus bisa berguna untuk diri sendiri dulu kan haha” jawab joe bijak.
“Haha tuh kan jawaban kamu keren lagi, aku rasa kamu lebih cocok jadi penulis haha” jawab tike sambil bercanda.
Lalu, mereka berdua tertawa dan teggelam dalam percakapan panjang tanpa tujuan pada malam itu.

………

Bersambung.

www.videographerindonesia.blogspot.com


Minggu, 25 Oktober 2015

Mimpi yang saya harapkan.

Saat itu malam, gelap, tapi tidak tenang apalagi terang karena saya sedang berada ditengah kemacetan TB simatupang bersama dengan skuter matic saya, tidak cukup tenang karena suara klakson pengendara lain dan tidak cukup terang karena mataharinya sudah berganti bulan.

Kira-kira pukul delapan saya mengendarai motor seorang diri dengan kecepatan 40 km/jam dan makin lama makin melambat karena macet yang menghambat, saat saya terdiam menunggu lampu merah yang kira-kira berdurasi 2 menit atau 120 detik, lalu dalam diam saya memikirkan sesuatu, sebenarnya heran kenapa saya berfikir karena saya jarang bisa berfikir disaat lapar dan saat itu saya sedang lapar tapi bisa berfikir.. Mengangumkan bukan ?

Saya berfikir tapi saya rasa lebih cocok jika kita sebutnya berkhayal.. oke saat itu saya berkhayal, berkhayal tentang Tuhan.

Bagaimana jika Tuhan memberikan saya satu permintaan, apa saja bisa saya minta, termasuk pergi ke masa depan menggunakan alat yang dimiliki oleh doraemon, meminta mobil yang bisa terbang, mengganti jodoh saya menjadi kim soo hyun artis korea kesukaan saya, pergi ke Hogwarts tempat dimana harry potter dan kawan-kawannya menimba ilmu saat masih belia, meminta seperempat kekayaan Bill gates, meminta rumah megah nan mewah seperti istana, apa saja bisa saya minta...
Lalu saya mulai berfikir keras, kira-kira hal apa yang cocok yang bisa saya minta pada Tuhan?

Saya terdiam sejenak berfikir sambil mendengarkan lagu-lagu kesukaan saya di radio dan terus melaju dengan skuter saya yang setia, tangguh, tapi tak terlalu kuat karena garis kuning pada indikator bensin saya mulai berkerak ke bagian balok berwarna merah, yang menandakan saya harus mengeluarkan uang 15 ribu rupiah untuk beli pertamax atau petralite, sedangkan uang di dompet hanya tinggal 8 ribu rupiah.. tapi hal itu tidak menghentikan saya, saya terus melaju tapi tidak terburu-buru..


Setelah sampai di daerah TMII, saya mulai menemukan jawabannya.. yaa saya menemukan permintaan yang saya ingin kan kepada Tuhan dan itu adalah saya ingin meminta satu hari penuh bersama Ayah saya, yaa orang yang sudah 7 tahun pergi meninggalkan saya ke tempat yang lebih dekat dengan Tuhan. Namun, sebenarnya dia tetap tinggal di kotak memori saya yang tak bisa rusak ataupun butuh di format ulang di toko handphone, Yaa dia tetap terjaga dengan aman dan nyaman di kotak memori internal saya.. indah rasanya jika bisa satu hari saja mengabiskan waktu bersamanya..

Saya rasa permintaan itu lebih susah dari meminta mobil terbang karena saya rasa tahun 2050 semua mobil sudah bisa terbang, jadi saya bisa sabar menunggu peluncurannya. Lebih baik juga dari menukar jodoh saya dengan kim so hyun, karena sampai saat ini saya belum tahu jodoh saya siapa, mungkin bisa lebih tampan dari kim so hyun (Amin).  Saya rasa juga lebih asik mengulang masa yang sudah berlalu dibanding harus melihat masa depan, biar lah masa depan tetap berada di depan, karena jika saya lebih depan darinya nanti dia marah lagi, merasa tersaingi. Jadi dengan rasa yakin dan keteguhan hati saya putuskan saya akan meminta satu hari penuh bersama ayah saya.

Banyak pertanyaaan yang ingin saya arahkan kepadanya selama 7 tahun ini, banyak prestasi yang ingin saya pamerkan kepadanya, banyak cerita yang ingin saya bagi bersamanya selama ini, saya juga akan ajak dia makan siang di rumah makan padang, karena saya yakin dia rindu nasi padang..

Saya ingin menanyakan kira-kira pekerjaan apa yang baik untuk saya, saya ingin menanyakan pria seperti apa yang ia setujui untuk mendampingi saya, saya ingin menanyakan bagaimana caranya terus dekat dengan tuhan, saya ingin menanyakan bagaimana agar saya bisa sukses, saya ingin menanyakan jika saya  di fitnah apa yang harus saya lakukan, saya ingin bercerita bahwa saat sma saya pernah dapat nilai 90 saat try out pelajaran ekonomi, saya mau bilang bahwa saya lulus dengan predikat cum laude di Universitas Negri, saya ingin menanyakan bangga kah ia kepada saya, saya ingin menanyakan kenapa nilai dolar di indonesia naik terus, saya ingin bertanya bagaimana caranya memberantas korupsi, saya ingin menanyakan bagaimana caranya tetap bersyukur disaat keadaanya tidak mendukung, saya ingin memeluknya dan memberi tahunya bahwa saya sangat menyayanginya, saya ingin berterima kasih kepadanya karena selalu menjadi orang yang percaya dengan kemampuan saya, saya ingin menanyakan bagaimana ia bisa sabar menghadapi ibu saya yang sering marah-marah di setiap pagi, saya ingin menceritakan bahwa saat ini dia punya 8 cucu yang terdiri dari 4cucu laki2 dan 4 cucu perempuan, saya ingin bertanya padanya apakah saya cocok menjadi seorang penulis, saya ingin bercerita bahwa kedua kuku saya pernah copot dan harus dijahit dan itu rasanya sakit sekali, saya ingin bercerita bahwa sekarang saya msh sering menangis saat tidak bisa mendapatkan sesuatu yang saya inginkan.. semua nya tentang saya, saya ingin bercerita hal-hal yang ia lewatkan selama 7 tahun tanpa terkecuali.. ya semuanya tentang saya, saya ingin dia tahu bahwa saya sangat menyayanginya, merindukanya dan berterima kasih karena selalu menginspirasi saya..

Kadang saya menyesal saat saya mulai tumbuh dewasa dan mengenal cinta. Saya mulai gengsi bermanja-manja dengannya, saya lebih suka berjam-jam dikamar membalas pesan singkat dari cinta monyet saya dibadingkan bermanja-manja dengannya sambil menceritakan hari saya.

Jika saya tahu waktunya singkat saya akan setiap hari memeluknya erat dan setiap hari berterima kasih padanya, jika saya tahu waktunya singkat saya akan setiap hari mendengarkan keluhnya terhadap sel kanker jahanam yang sering membuatnya terjaga sepanjang malam karena menahan rasa sakitnya, jika saya tahu waktunya singkat saya tidak akan menolak ciuman nya dengan alasan malu karena merasa saya sudah tumbuh dewasa, jika saya tahu waktunya singkat setiap malam saya akan mendengarkan dzikir yang selalu ia kumandangkan saat ia menahan sakit dan tidak akan saya lewatkan satu malam pun, jika saya tahu waktunya singkat saya akan setiap hari menceritakan cerita lucu kepadanya sambil mengupas kulit apel buah kesukaannya dan saya bisa melihat tawanya yang saat ini sungguh saya rindu..

Tanpa sadar saya sudah dekat dengan rumah saya, air mata sudah membasahi masker wajah yang melindungi wajah saya dari debu, saya fikir saya tidak rindu tapi ternyata saya rindu padanya, yaa pada sosok laki-laki yang mencintai saya tanpa syarat, bukan karena saya cantik, saya cerdas atau karena saya lucu, dia cinta saya karena dia cinta.. dia satu-satunya partner diskusi saya yang selalu saya rindu, yang selalu saya ingin peluk dengan erat. kemudian saya sadar jika hal itu benar- benar terjadi pasti itu adalah mimpi, mimpi yang pasti indah sekali yang selalu saya nanti.





Kamis, 22 Oktober 2015

Explore Jakarta Project

berawal dari 2 percakapan mahasiswa yang mulai jenuh dengan rutinitasnya yang hanya berkutat dengan skripsi..
Awalnya lg ngobrol random dengan salah satu sahabat gw yang berketeturunan arab betawi. “ nin bosen banget deh gw setiap hari yang diifikirin dan dikerjain cuma skripsi, mau liburan2 hemat rasanya” keluh gw. dan tmn gw pun menjawab dengan nada bicara yang sama, nada-nada sekarat mahasiswa tingkat akhir “ sama kali, gw jg bosen bgt,yuk jalan tp gw bosen kl cuma nge-mall. tapi gak punya duit kalo harus keluar kota”.
“ sama sih, gw jg ga ad duit.. hehe ngapain yah yang enak??” jawab gw sambil mikir mau ngapain. “ eh kita jalan2 di jakarta aja yuk muter2 museum atau tempat2 wisata di jakarta, naik kereta aja biar lebih berasa, gmn?? tambah gw dengan semangat. haha
“boleh tuh, yuk kapan kita cuss??” tanya jenin. “yaa nanti lah gw fikirkan lagi” jawab gw…

karena  kita sibuk banget dengan skripsi masing-masing, jadi gak pernah ktmu waktu buat merealisasikan tujuan kita . sampai akhirnya gw memutuskan untuk pergi sama temen gw yang lain ke galeri nasional yang berlokasi di depan stasiun gambir dan disamping PT.Timah,krna si jenin udh pernah kesini, jadi dia gak ikut..
iseng-iseng kesini ternyata pas baget  lagi ada pameran lukisan pangeran diponogoro..  wow lucky me !! akhirnya dengan sangat sotoy dan excited gw masuk lah sama temen gw yang bernama fitrah.
ternyata buat masuk ke gedung utama nya pake kuota haha udh kayak mau naik haji.. haha jadi yang boleh masuk cm 25 orang dan waktunya itu kurang lebih cuma 30 menit.. karna pas gw dateng pas lg rame jd gw nuggu lumayan lama buat masuk dan liat2 lukisannya..
sekitar 30 menit nunggu.. tadaa akhirnya giliran gw dan fitrah tibaa!! yeayy.. dengan rasa penasaran yang cukup tinggi kita pun akhirnya masuk.. sebelum masuk di depan pintu kita dikasih tau peraturan-peraturan yang gak boleh dilakuin di dalem gedung yang gw inget sih cuma gaboleh bawa tongsis sama kalo foto gaboleh pake flash. abis dijelasin tentang peraturannya akhirnya pun gw masuk……. 


penasaran sama lanjutan cerita gw di dalem pameran?? baca post selanjutnya yahh see you